Terapi Cuci Otak
Ten sempat menarik perhatian public dengan idenya menggunakan terapi cuci otak untuk menyembuhkan penyakit stroke.
Menurutnya, terapi brain wash atau cuci otak dapat memberikan hasil yang bagus kepada pasien.
Melansir dari TribunJateng, Dokter Terawan menjelaskan metode 'cuci otak' itu secara ringkas sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke. Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah terdapat penyumbatan pembuluh darah di area otak.
Baca Juga: Profil Wishnutama, Menteri Pariwisata Baru Kabinet Indonesia Maju
Penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet dan dapat menyebabkan saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik. Kondisi inilah yang terjadi pada penderita stroke.
Di lain sisi, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut metode Digital Substraction Angogram (DSA) atau cuci otak untuk pengobatan stroke belum teruji secara klinis.
Diketahui, metode dan teknik pengobatan yang diterapkan Terawan telah teruji secara akademis ketika ia memperoleh gelar doktor di bidang kedokteran.
Dilansir dari laman warta kota, Terawan mengaku sudah menerapkan metode cuci otak untuk mengatasi masalah stroke sejak tahun 2005.
Baca Juga: Penuhi Panggilan Jokowi, Budi Karya dan Moeldoko Merapat ke Istana