Sonora.ID - Sweet-toothed bubble tea lovers, minuman manis telah menjadi sangat populer dI Indonesia belakangan ini. Demam bubble tea atau boba pun juga dirasakan negeri tetangga, Singapura.
Dilansir dari Business Insider, sebuah rumah sakit setempat menyerukan konsumen untuk mengurangi konsumsi gula pada boba mereka untuk membuat mereka lebih sehat.
Rumah Sakit Mount Alvernia - sebuah lembaga medis tersier swasta nirlaba menerbitkan sebuah artikel di situs webnya beberapa waktu lalu. Mereka membandingkan tingkat gula dan kalori dari berbagai jenis bubble tea dan topping-nya.
Baca Juga: Asam Urat Hingga Jantung, Berikut Penyakit Yang Mengintai Pecinta Boba
Artikel tersebut pun diunggah ke Facebook karena banyaknya permintaan masyarakat yang ingin lebih tahu tentang artikel perbandingan gula itu.
Dalam artikel tersebut, pihak rumah sakit memperingatkan warga Singapura untuk melawan kandungan gula yang ada di dalam boba, sejak minuman itu marak di pasaran dan digemari masyarkat belakangan ini.
Pelru diakui bahwa teh hijau dan teh hitam memang dapat membantu mengurangi risiko gangguan diabetes, radang sendi, dan kanker, tapi mereka menghimbau bahwa bubble tea atau boba yang mengandung gula, susu, dan non-dairy creamer dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
Baca Juga: Modal Rp4 Juta Bisa Bisnis Franchise Boba, Yuk Simak Caranya!