Kehilangan darah
Setelah menjalani operasi ada kemungkinan kita akan kehilangan banyak darah. Karena operasi pada tulang belakang tergolong susah, otot di area tulang belakang kemungkinan akan robek dan darah akan bermunculan keluar.
Tetapi, risiko dari operasi skoliosis ini juga bisa dihindari dengan teknik operasi yang benar.
Untuk berjaga-jaga, pasien juga bisa mendonorkan darahnya terlebih dahulu sebelum operasi, yang nantinya bisa diberikan kembali pada tubuh pasien jika dibutuhkan saat operasi
Kerusakan saraf pasien
Setelah menjalani operasi, risiko lain yang mungkin dialami oleh pasien skoliosis adalah kerusakan saraf tulang belakang.
Kerusakan saraf ini dapat memicu gejala seperti mati rasa pada satu atau kedua kaki pasien.
Baca Juga: Alamak! Rokok Bisa Sebabkan Mata Katarak, Cek Penyebab Lainnya
Pseudoarthrosis
Pseudoarthrosis adalah kegagalan tulang belakang untuk menyatu. Biasanya, kondisi ini terjadi karena salah satu tulang yang digunakan untuk menyatu dengan tulang belakang tidak menempel dengan benar.
Jika pasien mengalami kondisi ini, pasien akan merasakan gejala-gejala seperti rasa tidak nyaman, hingga tulang belakang tidak mengalami perubahan sama sekali.
Biasanya, akan dibutuhkan operasi lanjutan untuk membenarkan kondisi ini.
Batang titanium yang dipasang di tulang belakang bergeser
Saat operasi, biasanya tulang belakang akan dipasangi batang titanium untuk membantu membetulkan posisi tulang belakang pasien skoliosis.
Tetapi, batang titanium ini bisa saja berubah posisi setelah operasi.
Jika tidak segera ditindak lanjuti, kondisi justru akan membuat kondisi tulang belakang pasien semakin buruk.
Oleh karena itu, jika batang titanium ini bergeser, pasien akan membutuhkan operasi lanjutan untuk mengembalikan posisi dari batang tulang belakang.
Baca Juga: Ashanty Mengidap Autoimun, Apa Saja Penyebab dan Gejalanya?