Dalam sebuah wawancara dengan Al-Ararabiya, sajet mengatakan bahwa harta itu dikubur di padang pasir. Namun para pasukan ISIS lupa di mana mereka menyimpannya dan tidak bisa menemukannya.
Para ekstrimis akhirnya harus rela kehilangan harta itu, sampai akhirnya ditemukan oleh para pengembala.
Sebelumnya, Baghdadi tewas setelah memutuskan meledakkan rompi bom bunuh diri yang dibawanya.
Selain dirinya, bom bunuh diri itu juga berhasi membunuh tiga orang yang bersamanya ketika diserbu pasukan AS.
Baca Juga: Krisis, Warga Venezuela Bisa Bayar BBM dengan Rokok dan Sembako
Kabar itu kemudian menyebar kepada Presiden Donald Trump dan petinggi Washington lain yang menyaksikan penyerbuan di Ruang Situasi Gedung Putih.
"Kami mendapatkannya. Kami yakin 100 persen. Jackpot. Ganti."
Demikian pesan yang kemudian menyebar di seluruh Gedung Putih. Operasi untuk memburu pria 48 tahun itu dimulai sebulan lalu, dengan Kurdi Suriah mengklaim mereka memberikan informasi yang "berguna".
Baca Juga: Abu Bakar al-Baghdadi, Pemimpin ISIS Diduga Tewas Bunuh Diri