Sonora.ID - Bergerak ke arah digitalisasi, teknologi memang masih menjadi topik hangat yang terus diperbincangkan.

Bagaimana tidak? Seluruh sektor dalam kehidupan manusia saat ini sangat bergantung dan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

Termasuk dunia pendidikan, sistem pendidikan jaman dulu tidak lagi dianggap relevan dengan sistem atau perkembangan jaman yang memengaruhi karakter sang murid.

Maka, penting bagi para pelaku dunia pendidikan untuk bisa melakukan perubahan dalam sistem belajar mengajar di institusi pendidikan.

Baca Juga: Pemprov DKI Berikan Pendidikan Hingga Perguruan Tinggi lewat KJMU

Direktur Politeknik Gajah Tunggal, Ita Mariza menjelaskan bahwa, dalam melakukan penyesuaian tersebut, sebagai tenaga pendidikan harus mau belajar dari sang murid, dan memiliki pikiran yang terbuka atau open minded.

“Kalau kita mau belajar tapi enggak mau membuka pikiran istilahnya seperti gelas yang isinya penuh, sudah mental, dan juga harus mencoba hal yang baru, serta berkomitmen pada diri sendiri, kemudian yang terakhir adalah jangan putus asa,” tambah Ita.

Sebagai tenaga pendidikan, Ita pun menambahkan bahwa belajar saja tidak cukup, harus ada tahap selanjutnya, yaitu meng-upgrade ilmu yang dimiliki.

 Baca Juga: Kapan Sebaiknya Pendidikan Seks pada Anak Dimulai? Ini Kata Seksolog

Dalam dunia yang serba digital dan penuh dengan perkembangan teknologi ini, penting bagi semua tokoh dalam dunia pendidikan untuk membangun dan memperluas jaringan atau networking.

Mengapa penting? Karena ilmu apapun yang dipelajari tidak akan terealisasi dengan baik tanpa adanya jaringan komunikasi dengan orang lain.

“Jadi kita harus selalu meng-upgrade knowledge kita, yang kedua kita tidak bisa hanya berpegang pada digital ini saja tanpa membangun hubungan atau relation secara langsung, dan networking harus dijaga,” sambung Ita.

Baca Juga: Di Balik Kemajuan Teknologi, Ada Ribuan Karyawan Jadi Korban PHK

Ita menegaskan bahwa setiap orang harus berubah mengikuti perkembangan kondisi saat ini, karena jika tidak, maka dunia pendidikan akan tertinggal.

Pihaknya memberikan contoh, misalnya dalam proses pembuatan kurikulum, institusi pendidikan harus menyesuaikan dengan industri sehingga apa yang dibutuhkan oleh industri bisa disediakan pada tahap pendidikan.

Hal tersebut pastinya akan mengurangi angka pengangguran karena murid yang dihasilkan akan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

Ita pun menambahkan penting bagi institusi pendidikan menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar agar murid juga bisa mengenal dengan baik teknologi yang berkembang.

“Anak-anak jangan sampai kuper juga, jangan enggak ngerti perkembangan gitu,” tutup Ita.

Baca Juga: Peran Teknologi Finansial dalam Literasi dan Inklusi Keuangan