Seringkali korban harus menghadapi isolasi sosial karena cacat fisik yang ditanggungnya membuat mereka malu dan tak bisa beraktivitas ke luar rumah. Bahaya air keras terjadi jika air keras mengenai kulit, terhirup, tertelan, atau kontak pada mata.
Saat air keras seperti asam sulfat, asam klorida, atau air raksa, disiramkan ke kulit, hasilnya akan mengerikan. Larutan tersebut akan membuat jaringan kulit meleleh sehingga putihnya tulang terlihat. Jika lukanya cukup dalam, terkadang kulit pun bisa hancur.
Pada kulit, efek siraman air keras bisa menimbulkan luka bakar. Tingkatan luka bakar bisa bervariasi tergantung pada lamanya paparan air keras pada kulit. Bila segera dibasuh dengan air, maka kerusakan kulit yang ditimbulkan oleh air keras bisa dikurangi.
Baca Juga: Siapakah Sosok Dewi Tanjung yang Telah Laporkan Novel Baswedan?
Sedangkan paparan air keras pada mata bisa memengaruhi permukaan mata, yang terdiri dari kornea serta konjungtiva atau lapisan tipis yang melindungi area putih pada mata.
Bila bagian mata yang terkena, efeknya adalah luka bakar, mata bengkak, nyeri, dan penglihatan kabur. Kerusakan permanen termasuk kebutaan juga bisa terjadi jika larutan yang terpapar cukup banyak.
Sementara itu, jika larutan ini terhirup, bisa berakibat sangat toksik, bahkan kematian. Iritasi berat bisa terjadi pada hidung dan tenggorokan. Gejalanya berupa batuk, napas sesak, dan dada seperti tertekan.
Baca Juga: Dituduh Rekayasa oleh Dewi Tanjung, Novel Baswedan: Cari Sensasi