Seperti yang dilansir dari Kompas.com kedua tipa ini lantas dibagi lagi menjadi beberapa strain.
HIV-1, misalnya, dikategorikan dalam empat grup, termasuk grup M yang merupakan penyebab 90 persen kasus HIV.
Sebelumnya, grup M dianggap hanya terdiri dari sembilan strain: A, B, C , D, F, G. H, J, dan K.
Baca Juga: Ternyata Berbeda dengan Pusing, Kenali Jenis dan Penyebab Sakit Kepala
Di antara sembilan strain ini, C merupakan strain yang paling umum di seluruh dunia. Namun dengan ditemukannya jenis baru ini ini, kini jumlahnya jadi 10 strain.
Menurut Mary Rodgers dari Abbott Laboratories, firma alat kesehatan dan perawatan kesehatan yang membantu menemukan strain baru ini, para ahli selalu mencari strain-strain baru untuk memastikan bahwa alat pengujian dan perawatan yang ada sekarang masih memadai.
Baca Juga: Cuplikan Ambruknya Atap Stadion Bandung, 'Marching Band' Terjebak
Salah satu penulis studi, Dr Carole McArthur dari University of Missouri, Kansas City, juga berkata bahwa temuan ini memperingatkan kita bahwa untuk mengakhiri pandemik HIV.
Secepatnya harus terus berpikir lebih cepat dari virus yang selalu berubah ini, serta menggunakan temuan terbaru dalam teknologi dan sumber daya lain untuk memonitor evolusinya.
Baca Juga: Wow! Indomie BBQ Dinobatkan Sebagai Ramen Terenak Versi LA Time