Sonora.ID - Platform dompet digital, OVO dikabarkan akan lepas dari Lippo Group yang merupakan investor utama perusahaan.
Dalam dua tahun terakhir OVO disebut agresif bakar uang investor. Lippo Group diduga tidak kuat dalam memasok dana untuk mendukung aksi bakar uang dengan layanan gratis, diskon dan cashback.
Lippo Group merupakan pemegang saham utama perusahaan. OVO awalnya merupakan aplikasi untuk mengelola reward point belanja di jaringan ritel milik Lippo Group.
Baca Juga: Instagram Mulai Uji Coba Sembunyikan Likes di Indonesia, Sudah Cek?
Membakar uang dan mempertahankan dan mencari investor merupakan salah satu cara startup unicorn tanah air untuk bertahan hidup. Pasalnya, startup menggunakan dana investor untuk promosi karena perusahaan dalam kondisi merugi.
Namun, kedua belah pihak justru membantah isu yang beredar tersebut.
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, rumor itu dinilai merugikan eksistensi kedua perusahaan.
Baca Juga: Facebook Resmi Meluncurkan Sistem Pembayaran Digital 'Facebook Pay'
“Mengenai rumor tersebut, saya justru baru saja bertemu dan berdiskusi panjang lebar dengan Direktur Lippo Group Pak John Riady. Kami berdiskusi mengenai pengembangan OVO ke depan,” kata Karaniya seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (14/11/2019).