Mereka berharap dengan mendukung penuh Anies Baswedan dalam maju menjadi gubernur mereka akan aman dari penggusuran.
Karena pada saat itu Anies Baswedan berjanji tidak akan melakukan penggususran jika dirinya terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Wow, Bocah Umur 9 Tahun Bakal Lulus Sarjana, dan Berencana Ambil S3!
Namun, janji meniadakan penggusuran tidak ditepati oleh sang gubernur, dari sinilah benih kekecewaan warga kawasan Sunter muncul.
"Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," tambah Subaidah.
Hal serupa juga diungkapkan oleh pendukung Anies Baswedan yang juga terdampak penggusuran di Sunter tiga hari lalu.
Baca Juga: Statement Gubernur NTT Soal Larangan ke Labuan Bajo Bagi Wisatawan Miskin, Ini Maksudnya
Ardi, salah satu warga yang juga kecewa dengan keputusan Anies Baswedan. Dirinya bahkan menyatakan sempat mencari pendukung dan menggalang dukungan agar Anies Baswedan dapat menang Pilgub.
"Yang kami dapatkan hanya penggusuran," ungkap Ardi.
Namun hal berbeda diungkapkan oleh Camat Tanjung Priok Syamsul Huda, dirinya menegaskan bahwa upaya dilakukan pemerintah bukan penggusuran.
Baca Juga: Kenapa Indonesia Sering Dilanda Gempa Bumi? Berikut Alasannya
Namun penataan dan penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan fungsinya, agar dapat lebih difungsikan.
"Kita melakukan penataan, bukan penggusuran," tegas Syamsul.
"Kami melakukan penataan di fasilitas umum dan fasilitas sosial, bukan pemukiman. Kalau itu pemukiman namanya menggusur," tambah Syamsul.
Baca Juga: Ahok di Gadang-Gadang Bakal Jadi Salah Satu Petinggi di BUMN
Penataantersebut dilakukan untuk mendukung program pemerintah menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar sekitar enam meter.
Pemerinta harus melakukan penataan pada wilayah tersebut karena kawasan tersebut rawan terjadinya genangan saat musim penghujan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Cara Mendaftarkan Bayi Baru Lahir Ikut BPJS Kesehatan