Mengakui Kesalahan
Jika orang tidak mengakui kesalahan, maka kepercayaan yang orang lain buat atas dirinya akan runtuh dengan mudah.
“Orang akan marah terhadap dia ketika dia tidak mengakui bahwa dia salah, bahkan berkelit kesana kemari, bahkan menyalahkan orang lain,” jelas Arvan.
Pihaknya juga menyatakan bahwa pemimpin yang terbiasa menyalahkan orang lain atau bawahannya adalah pemimpin yang sebenarnya tidak layak untuk dipercaya.
Di sisi lain, Arvan menegaskan bahwa orang yang mengakui kesalahan adalah orang yang kuat.
Baca Juga: Berikut 4 Tipe Manusia Berdasarkan Tindakannya Untuk Capai Kesuksesan
Kebaikan yang Konsisten
Ketika kebaikan itu tidak konsisten, justru akan membuat orang lain tidak percaya, karena pasti ada sesuatu di balik kebaikan yang tidak konsisten tersebut.
“Jadi bukan kebaikannya yang dilihat, tetapi konsistensinya,” tambah Arvan.
Kebaikan yang tidak konsisten bukanlah sebuah kebaikan, melainkan kepentingan.
Baca Juga: Penting! Softskill yang Harus Dimiliki Millenial Dalam Membangun Karir