Sonora.ID – Agnez Mo membahas bagaimana dirinya bertumbuh dewasa di Indonesia dalam sebuah wawancara bersama media asal Amerika, Build by yahoo!.
Ia memberikan perspektif yang cukup unik dalam merangkul budaya yang ada di negeri asalnya.
Kevan Kenney, selaku Host dalam acara tersebut berbincang-bincang dengan Agnez mengenai betapa beragamnya budaya yang berada di Indonesia dan bagaimana Agnez bisa tumbuh menjadi dirinya saat ini.
Agnez menjelaskan bahwa dirinya tumbuh di suatu negara yang memiliki sekitar 18.000 pulau yang memiliki budaya yang berbeda-beda, bahasa yang berbeda, pakaian tradisional yang beragam, serta musik yang berbeda, dan Agnez tumbuh dengan hal tersebut.
Baca Juga: Agnez Mo Akan Rilis Lagu Lebih Banyak Lagi pada 2020, Termasuk Duet dengan BTS?
Penyanyi berusia 33 tahun tersebut juga mengatakan bahwa dirinya sejak kecil sering bernyanyi di Gereja, dan bernyanyi lagu tradisional juga sehingga hal tersebut sudah menjadi bagian dari dirinya. Bukan hanya 'culture representation', Agnez menjelaskan bahwa dirinya lebih ke 'culture inclusivity'.
Saat Kevan menanyakan soal keberagaman di Indonesia, pelantun lagu 'As Long As I Get Paid' tersebut mengatakan bahwa dirinya sebetulnya hanya lahir di Indonesia.
"Sebenarnya, aku enggak ada darah Indonesia atau apapun itu. Aku berdarah Jerman, Jepang, Cina, dan aku hanya lahir di Indonesia," ungkap Agnez.
Baca Juga: Hadiri AMA 2019, Agnez Mo Ungkap Keinginan Berkolaborasi dengan Post Malone