Sonora.ID - Vaping atau rokok elektrik termasuk kedalam benda pengganti rokok yang hingga saat ini masih terus diminati oleh masyarakat.
Namun baru-baru ini terdapat sebuah studi yang mengatakan jika menggunakan rokok elektrik ini dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan penyakit pernapasan termasuk penyakit paru obstruktif kronis, bronchitis kronis dan asma.
Dikutip dari CNN, American Journal of Preventive Medicinbe meneliti bahwa adanya sebuah keterkaitan antara penggunaan vape dan penyakit paru dalam jangka panjang yakni periode 3 tahun.
Baca Juga: Akibat Banjir Jadi Kena Kutu Air? Berikut 5 Jenis Obat Atasi Kutu Air
"Ini adalah studi longitudinal pertama dalam populasi umum untuk melihat vape dan penyakit par kronis. Jika kita melakukan penelitian ini dalam lima tahun lagi kita mungkin akan menemukan efek yang lebih besar," ujar Stanton Glantz, penulis senior dan direktur University of California.
Berdasarkan data dari Penilaian Penduduk tentang Tembakau dan Kesehatan yang telah dikumpulkan dari 2013 hingga 2016.
Tercatat bahwa hasilnya menunjukan risiko pengembangan penyakit pernapasan yang signifikan baik yang hanya merokok vape, apalagi jika Anda merupakan pecandu rokok vape dan rokok konvensional.
"Jika pengguna ganda, Anda artinya merokok vape dan konvensional secara bersamaan, maka risikonya akan meningkat dua kali lipat," tambahnya.
Terbukti jelas jika rokok elektrik bisa membahayakan paru-paru, bahkan disinyalir vape juga bisa menyebabkan peradangan dan merusak pertahanan kekebalan tubuh.
Baca Juga: Makan Tempe Setiap Hari Karena Ingin Irit? Pikir Dua Kali Deh, Ini Risikonya