"AS tidak menginginkan ancaman lagi!" Trump mengatakan, sambil menambahkan bahwa jumlah 52 target mewakili 52 orang Amerika yang disandera di Iran setelah ditangkap di kedutaan AS di Teheran pada 1979.
Kicauan presiden dari partai Republik itu dikeluarkan selama liburannya di Florida. Semakin banyak anggota Partai Demokrat yang mengatakan bahwa tindakan Trump akan mengantar Amerika Serikat ke ambang perang.
Tak lama setelah tweet Trump, situs web sebuah agen pemerintah AS tampaknya telah diretas oleh sebuah kelompok yang menamakan dirinya "Iran Cyber Security Group Hackers".
Baca Juga: Setelah Pemakzulan, Presiden Donald Trump Justru Liburan ke Florida
Sebuah pesan di situs Program Perpustakaan Federal Penyimpanan Amerika berbunyi: "Ini adalah pesan dari Republik Islam Iran.
"Kami tidak akan berhenti mendukung teman-teman kami di wilayah ini: rakyat Palestina yang tertindas, rakyat Yaman yang tertindas, rakyat dan pemerintah Suriah, rakyat dan pemerintah Irak, rakyat Bahrain yang tertindas, perlawanan mujahidin sejati di Lebanon dan Palestina, [mereka] akan selalu didukung oleh kami. "
Halaman web itu berisi gambar Presiden Trump, yang menggambarkan dia dipukul di wajah dan berdarah di mulut.
Baca Juga: Donald Trump Telah Resmi Dimakzulkan, Apa yang Akan Terjadi?
"Ini hanya sebagian kecil dari kemampuan dunia maya Iran!" [sic], tulis para peretas
Soleimani terbunuh dalam serangan AS terhadap konvoinya di bandara Baghdad. Pemimpin milisi Irak yang didukung Iran, Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan AS yang telah meningkatkan kekhawatiran konflik yang lebih luas di Timur Tengah.