Bebin juga mengatakan bahwa habisnya pelat kopling itu tidak terjadi dalam waktu sekejap, akan tetapi melewati proses yang cukup panjang, dengan indikasi yang beragam, dan pemilik kendaraan yang tidak peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada kendaraan.
Bebin menguraikan kembali masalah yang dikeluhkan oleh salah satu pendengar Klinik Otomotif Sonora, dan menganggap pemilik membawa mobil ke bengkel dengan kondisi kopling yang slip dan bensin menjadi boros.
"Berarti sewaktu mobil dibawa ke bengkel dalam kondisi kopling selip. Apa tidak terasa kalau bensin pun menjadi boros? Sayang kan, karena tidak mencermati kondisi mobil," ujar Bebin.
Baca Juga: Ingin Menambah Daya Pada Mesin Mobil Injeksi? Begini Caranya
Akibatnya, para pemilik kendaraan tersebut harus mengeluarkan uang yang sebetulnya bisa dihindari.
Tenaga yang dipulihkan dengan penggantian pelat kopling jelas membuktikan diagnosis bengkel sudah benar, namun rupanya penyakit mobil tersebut sudah merambat ke bagian lain.
Menjawab pertanyaan bagian apa yang harus dibubut, Bebin menjawab mungkin yang dimaksud bengkel adalah flywheel yang sudah 'termakan' akibat habisnya pelat kopling yang membuat cacat flywheel.
Baca Juga: Aki Mobil Sering Tekor? Kenali Penyebab dan Solusinya Menurut Pakar
Bagian inilah yang harus dilepaskan dengan membongkar ulang kopling untuk dibubut.
"Pekerjaan membubut/meratakan permukaan flywheel juga harus disertai dengan mem-balance-nya, dan sebetulnya prosedur yang benar, balance tidak bisa dilakukan oleh hanya pada flywheel, tapi bersama rekannya yang bernama kruk as (crankshaft). Bisa dibayangkan bukan biaya yang membengkak kalau mau mengikuti prosedur yang benar," ujar Bebin.
Apabila prosedur tersebut dihindari, kemungkinan getarannya masih akan tersisa dan tidak bisa "semulus" dulu.