Sonora.ID - Bendungan kering atau dry dam mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat. Berbeda dengan bendungan pada umumnya, bendungan kering ini merupakan waduk yang memang sengaja tidak dialiri air.
Penampakan dari bendungan kering ini juga sesuai dengan namanya. Bendungan ini lebih sering terlihat kering dan baru akan digenangi air pada saat musim hujan.
Contoh dari dua bendungan kering adalah Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, keduanya berada di Kabupaten Bogor yang merupakan daerah hulu sungai-sungai yang mengalir ke Jakarta.
Baca Juga: Lampung Memiliki 2 Bendungan Baru Dengan Kapasitas 68 Juta Meter Kubik
Dilansir dari laman publikasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bendungan kering ini tidak dibuat untuk keperluan irigasi atau air baku, tetapi untuk pengendalian banjir.
Saat hujan datang, bendungan ini akan menampung air dan memperlambat aliran air hujan ke daerah yang rendah.
Baik Bendungan Ciawi maupun Bendungan Sukamahi, merupakan bendungan kering pertama yang ada di Indonesia, fungsinya untuk mengurangi resiko banjir di Jakarta.
Baca Juga: Beberapa Wilayah Kembali Tergenang, ‘Banjir Jakarta 2020’ Jadi Trending
Dilansir dari Kompas.com, Per awal Januari 2020, Bendungan Ciawi telah mencapai progress penyelesaian 45 persen, sementara progress pembangunan Bendungan Sukamahi mendekati 40 persen.
Pembangunan kedua bendungan tersebut merupakan upaya Pemerintah di hulu Sungai Ciliwung untuk mengurangi kerentanan kawasan strategis nasional (KSN) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dari bencana banjir.