Sonora.ID - Konflik dalam hubungan orang tua dengan anak adalah hal yang biasa terjadi, dan tak jarang konflik ini menyebabkan hubungan yang justru tidak nyaman antara keduanya.
Life Coach, Titik Setiati menjelaskan bahwa asal muasal dari konflik di keluarga khususnya anak dengan orang tua adalah karena adanya perbedaan pendapat, asumsi, dan ekspektasi.
Namun, pihaknya juga menjelaskan bahwa baik orang tua maupun anak tidak perlu khawatir mengenai hubungannya dengan anggota keluarga, karena konflik tersebut bisa diubah menjadi kerja sama.
Cara utama yang bisa dilakukan untuk mengubah hal negatif menjadi kerja sama adalah dengan memanfaatkan waktu konflik untuk mengevaluasi diri.
Baca Juga: Ketahui Dampak Negatif Bagi Anak yang Orang Tuanya Sering Bertengkar
Orang tua perlu untuk menarik diri kebelakang atau memiliki waktu sendiri untuk kemudian bisa mengevaluasi diri dengan pikiran yang jernih dan tenang.
Karena biasanya konflik tersebut timbul karena orang tua lah yang dengan tidak sadar menanamkan nilai tertentu yang kemudian menjadi masalah di masa yang akan datang.
Di sisi lain, orang tua harus dengan terbuka mempelajari perubahan digital yang dikuasai oleh sang anak, karena jika tidak orang tua akan ‘punah’ perannya, tergantikan dengan teknologi.
Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua dan Guru Bagi Anak di Era Digital