Sonora.ID - Perang dingin diduga menyelimuti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Nancy Pelosi sebagai Ketua DPR AS.
Melansir Buzzfeednews, hal itu terbukti saat pidato kenegaraan yang digelar pada Selasa (4/2/2020). Saat itu Trump mengabaikan tangan Nancy Pelosi yang terulur untuk menyambutnya.
Trump tampak menerima sambutan riuh dari Partai Republik selama sidang gabungan tahunan Kongres, tetapi ketika Pelosi mengulurkan tangannya kepada presiden, Trump tampak mengabaikan gerakan itu.
Pelosi mengangkat bahu ketika Trump dengan cepat berbalik ke podium.
Baca Juga: Michael Bloomberg Habiskan Rp 2,7 Triliun untuk 'Geser' Trump dari Gedung Putih
Ketegangan tidak berakhir saat kerjadian tersebut. Pelosi tetap duduk selama pidato berlangsung hingga pada akhir pidato Trump, Pelosi terlihat merobek cetakan pidato dan melemparkannya ke meja.
Namun, kemudian Pelosi mengatakan kepada wartawan bahwa dia merobek cetakan karena itu adalah "hal yang sopan untuk dilakukan dengan mempertimbangkan alternatif."
Exchange between @FoxNews producer Jason Donner and @SpeakerPelosi
— John Roberts (@johnrobertsFox) February 5, 2020
Question: Why did you rip up the speech madam speaker?
Speaker Pelosi: “Because it was the courteous thing to do considering the alternatives.”
Pihak Gedung Putih pun merespons peristiwa itu melalui Twitter. Mereka menyatakan bahwa Pelosi menyerukan keputusannya untuk merobek pidato yang termasuk teriakan kepada orang Amerika di antara penonton akan menjadi "warisannya."
Speaker Pelosi just ripped up:
One of our last surviving Tuskegee Airmen.
The survival of a child born at 21 weeks.
The mourning families of Rocky Jones and Kayla Mueller.
A service member's reunion with his family.
That's her legacy.
— The White House (@WhiteHouse) February 5, 2020