Sonora.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim menegaskan bahwa wacana penghapusan guru honorer tidak benar.
Mendikbud mengatakan bahwa jumlah guru honorer di Indonesia cukup besar.
"Kalau tidak salah itu salah persepsi bahwa tidak ada yang namanya penghilangan honorer karena jumlah guru honorer kita sangat besar dan mereka banyak sekali yang mengabdi," kata dia di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Wabah Misterius Dideteksi di Nigeria, 100 Orang Terinfeksi 15 Tewas
Selain itu, Nadiem juga menegaskan bahwa seperti yang disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo bahwa penghapusan itu hanya dilakukan di pemerintah pusat, bukan tenaga guru honorer di sekolah.
Nadiem menerangkan, bahwa guru honorer itu merupakan kewenangan kepala sekolah dan diawasi langsung oleh Dinas Pendidikan setempat sehingga sama sekali tidak ada penghapusan tenaga honorer di sekolah.
"Jadi sebenarnya itu tidak bertentangan. Itu kalau tidak salah Menpan RB untuk pemerintah pusat bukan bagi pemerintah daerah," jelasnya.
Baca Juga: Dana Formula E Jakarta 2 Kali Lipat dari Hong Kong, Kok BIsa?
Pada kesempatan yang sama, Nadiem juga menjelaskan bahwa perkara guru honorer sebenarnya tanggung jawab dan ranah pemerintah daerah.
Namun ia pun akhirnya turun tangan karena pemerintah daerah belum dapat solusi perbaiki kesejahteraan guru honorer.
"Saya setuju seharusnya ini tanggung jawab daerah. Tapi kenyataannya selama ini bertahun-tahun tetap tidak ada dukungan," pungkasnya.