“Kita ingin lindungi peternak Jembrana dari isu-isu yang tidak benar. Terlebih jelang hari raya, kasihan mereka, agar tidak rugi,” ujarnya.
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Wayan Sutama menuturkan jika gelaran makan babi ini merupakan kampaye memakan daging babi sehat.
Baca Juga: Terawan Tantang Harvard dan WHO Buktikan Hipotesis Soal Virus Corona di Indonesia
Selain itu, makan bersama ini juga bertujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat bahwa virus ASF adalah zoonosis (penyakit tidak menular ke manusia).
Menurut I Wayan Sutama, saat terjadi wabah virus, ada desas-desus jika daging babi diminta untuk dijual murah.
Karena itu pulalah, dilakukan kampanye tersebut.
Sebab, dengan menurunkan harga daging babi jauh dari harga standar akan merugikan para peternak babi, baik di Jembrana atau wilayah Bali lainnya.
Baca Juga: Guru Besar UIN: Virus Corona Bisa Dilawan dengan Pengobatan Ruqyah