Lalu, komentar berkembang di media sosial sehingga membuat T merasa nama baiknya tercemar.
Pada Rabu (4/3/2020), T melaporkan kejadian tersebut ke Ditreskrimsus Polda DIY.
Rekan-rekannya kemudian datang ke kantor Grab yang berada di pertokoan Casa Grande untuk meminta klarifikasi.
Baca Juga: Diisukan Bakal Bergabung dengan Grab, Begini Tanggapan Gojek
"Karena semakin berkembang, semakin banyak rekan-rekan ojol mendatangi kantor Grab. Karena situasi semakin panas, proses klarifikasi dialihkan ke Polsek Depok Timur," ungkap Yuliyanto.
Di Polsek Depok Timur dilakukan mediasi yang dihadiri oleh Kapolres Sleman, Polsek dan pejabat Polda DIY. Setelah mediasi selesai, mereka membubarkan diri.
Namun , ternyata ada broadcast bahwa massa akan mendatangi kembali kantor PT Bala Manunggal Abadi (BMA). Di kantor BMA, terjadi perusakan.
Baca Juga: Heboh Pemakaian Masker, Driver Ojol Ini Pakai Masker Anti Nuklir
"Terjadi perusakan, berkas-berkas di PT BMA dikeluarkan, kemudian juga ada meja dan komputer yang terbakar," tuturnya.
Di tempat yang lain, di pertigaan Jalan Babarsari, Depok, Sleman dalam waktu yang hampir bersamaan dengan di Kantor PT Bala Manunggal Abadi juga ada keributan.