Terkait Lockdown, Pengamat: Soal Nyawa Lebih Penting daripada Ekonomi

17 Maret 2020 14:05 WIB
Presiden Jokowi Koordinasi dengan Pusat dan Daerah soal penanganan virus corona
Presiden Jokowi Koordinasi dengan Pusat dan Daerah soal penanganan virus corona ( Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sonora.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kepada pemerintah provinsi maupun daerah agar tidak menentukan kebijakan sendiri terkait penanganan virus corona.

Seperti diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan menutup tempat wisata selama dua pekan.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan peristiwa ini menujukkan bahwa pemerintah pusat ragu dalam memutuskan kebijakan lockdown.

Baca Juga: Jurus Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil Tutupi Jokowi yang 'Gagap' Corona

"Pemerintah pusat masih bingung dalam mengkondisikan persoalan corona ini. Bahkan Anies pun pernah ditegur Kominfo terkait penanganan corona tersebut," ujar Ujang Komarudin, Senin, (16/3/20).

Seharusnya, lanjut direktur eksekutif Indonesia Political Review ini, pemerintah tidak kalah cepatnya dengan pemerintah daerah dalam hal penerapan kebijakan yang bersifat preventif.
Tapi justru Presiden dari PDIP ini tetap membuka akses manusia dan barang masuk ke Indonesia, yang dampak ekonominya akan lebih besar.

"Kalau saya melihat jangan hanya mempertimbangkan persoalan ekonomi, tapi persoalan nyawa masyarakat jauh lebih penting," ujar Ujang Komarudin.

"Jadi ekonomi penting tapi nyawa masyarakat lebih penting," tambahnya.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm