Palembang, Sonora.ID - Di tengah berkembangnya wabah Covid-19 di Indonesia, PT Pertamina (Persero) terus memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan secara normal.
Namun demikian, Pertamina terus waspada dan menjalankan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah dan perusahaan kepada seluruh pekerja dan garda terdepan operasional distribusi energi.
“Melalui seluruh lini distribusi energinya, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel terus berkomitmen untuk menjalankan amanah dan memastikan keamanan energi di masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap gunakan energi secara bijak,” jelas Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf.
Baca Juga: Gandeng BNPB, DKI Jakarta Libatkan RT/RW dalam Pencegahan Virus Corona
Untuk di wilayah Pertamina MOR II Sumbagsel sendiri, Rifky menjelaskan ada dua (2) Integrated Terminal (IT) yang menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG), tujuh (7) Fuel Terminal (FT) yang menyalurkan BBM, dan enam (6) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) untuk Avtur. Menurut Rifky, per hari ini (16/3), stok untuk seluruh fasilitas distribusi energi ini dalam keadaan aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 5 hari kedepan.
Seluruh lembaga penyalur di wilayah Sumbagsel menurut Rifky juga tetap beroperasi dengan normal. 458 SPBU, 294 Agen LPG Subsidi 3 Kg, dan 54 Agen LPG Non Subsidi tetap melayani kebutuhan masyarakat Sumbagsel, tentu dilengkapi dengan upaya dan langkah pencegahan agar garda terdepan operasional Pertamina tetap dalam keadaan fit dan mengurangi resiko-resiko tertular COVID-19.
“Untuk para pekerja operasional, upaya seperti pengecekan suhu setiap memulai pekerjaan, pemakaian masker dan sarung tangan, penyediaan hand sanitizer, serta pembersihan disinfektan di area kerja kami lakukan berkelanjutan. Pola hidup dan asupan gizi yang sehat juga terus kami sosialisasikan, dalam bentuk spanduk, flyer, dan juga bentuk publikasi lainnya di area operasional. Dengan demikian, dapat mengurangi resiko penyebaran Covid-19,” ujar Rifky.