Sonora.ID - Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, Presiden joko Widodo telah menjanjikan kelonggaran untuk para pekerja informal, seperti tukang ojek, sopir taksi, serta nelayan dalam pembayaran cicilan kredit kendaraan.
Pekerja informal tersebut bisa mendapatkan kelonggaran angsuran selama maksimal 1 tahun. Adapun kelonggaran tersebut mengacu pada jangka waktu restrukturisasi yang diatur dalam POJK Stimulus.
Pemberian jangka waktu bisa bervariasi, sesuai dengan kesepakatan dengan bank. Jangka waktunya beragam mulai dari 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, hingga maksimal 1 tahun.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Kabar Duka, Ibunda dari Presiden Jokowi Meninggal Dunia
Kelonggaran angsuran atau relaksasi kredit selama 1 tahu ini akan diberikan kepada debitur yang diprioritaskan, seperti debitur yang memiliki itikad baik.
"Intinya kebijakan jangka waktu penundaan yang diberikan sangat erat kaitannya dengan dampak Covid 19 terhadap debitur, termasuk masa pemulihan usaha dan kemajuan penanganan hingga penurunan wabah virus corona," ujar OJK dalam keterangannya, Kamis (26/3/2020) seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Berikut ini adalah tahap-tahap untuk mendapatkan kelonggaran angsuran atau relaksasi kredit.
Baca Juga: Jokowi Sebut Rapid Test Diutamakan untuk Tenaga Medis Serta Keluarga
Ajukan Permohonan
Bagi masyarakat yang memiliki tunggakan kendaraan motor atau mobil dan beritikad baik wajib mengajukan permohonan restrukturisasi.
Caranya dengan melengkapi data yang diminta oleh bank atau perusahaan leasing.
Hal ini bisa disampaikan secara online melalui email atau website resmi yang ditetapkan oleh bank ataupun leasing tanpa harus dating bertatap muka.