Karena memang TBC tersebut bisa menular kepada orang lain melalui percikan ludah yang keluar dari penderta TBC.
Percikan ludah tersebut tidak hanya pada saat batuk, tetapi bahkan sama bahayanya dengan percikan ludah pada saat berbicara dan bersin.
“Kalau makan ya sendiri-sendiri saja, enggak perlu makan sepiring berdua. Tapi kalau aman atau tidak, sebenarnya tidak apa-apa. Berbeda dengan penderita COVID-19 yang harus memiliki alat makan dan alat mandi sendiri yang tidak boleh digunakan oleh orang lain,” tambah dr. Santi.
Baca Juga: Face Mist Bisa Cegah Penularan Virus Corona, Hoaks atau Fakta?
Namun, perlu diingat kembali bahwa orang yang berpotensi tertular penyakit ini adalah mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah.
Salah satunya adalah mereka yang menderita HIV, sehingga mulai beberapa tahun belakangan ini, penderita HIV pun disarankan untuk melakukan pemeriksaan TBC.
“Jadi berbagi alat makan, kalau pada TB Paru boleh, cuma memang TB Paru tidak secepat Covid pada proses penularannya. Bisa masuk pun kalau daya tahan tubuhnya bagus, enggak akan kena juga,” sambung dr. Santi.
Baca Juga: Heboh Hantavirus, Ini Karakter, Gejala, Proses Penularan dan Vaksinnya