Setelah Heinrich, sejumlah maskapai terus mencari kru kabin laki-laki untuk bekerja di dalam pesawat.
Tidak sampai 18 tahun kemudian, anggota kru kabin seorang perempuan mulai bergabung di dunia penerbangan.
Ellen Church bergabung dengan maskapai Boeing Air Transport pada 1930 dan bekerja di pesawat sebagai seorang perawat.
Sejak saat itulah peran pramugari mulai berkembang untuk mulai pendekatan dengan memberikan perhatian pada penumpang.
Dampak dari sikap tersebut yang membuat sejumlah maskapai mulai mencari kru kabin perempuan untuk memberikan perawatan bagi penumpang selama penerbangan.
Tak heran sejak saat itu banyak perempuan yang melamar menjadi anggota kru kabin untuk bekerja di pesawat.
Lalu mengapa pramugari masih didominasi oleh perempuan?
Melansir simpleflying.com, dijelaskan bahwa alasan tersebut ada kaitannya dengan persona pramugari sebagai stereotip.
Baca Juga: Setelah Siwi Widi, Akun Twitter @digeeembok Kembali Ungkap Skandal Bos Besar Dengan Eks Pramugari
Seperti pada pertengahan 1990-an, maskapai memberlakukan aturan ketat (banyak yang masih berlaku sampai sekarang) terkait berat badan, usia, status perkawinan, dan penampilan kru kabin.
Alasan tersebut tidak jauh-jauh dari seksualitas perempuan.
Kode etik berpakaian perempuan memang mendapatkan banyak dukungan dan keuntungan dari penumpang, terutama penumpang kelas bisnis.
Perbedaan gender dalam pekerjaan ini tentu begitu mencolok.
Bahkan hingga saat ini pramugari perempuan masih secara konsisten mendominasi sekira 75% dari kru kabin di Amerika Serikat.
Pekerjaan sebagai pramugari dikategorikan sebagai pekerjaan yang glamor dan feminim.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Mengapa Kebanyakan Kru Kabin Itu Perempuan? Inilah Asal Muasalnya".