Nikmatnya Untung dari Berbisnis Sambal Produksi Rumahan

30 Maret 2020 14:00 WIB
Nikmatnya Untung dari Berbisnis Sambal Produksi Rumahan
Nikmatnya Untung dari Berbisnis Sambal Produksi Rumahan ( )

Sonora.ID - Tak lengkap rasanya bila menikmati makanan seperti baso, soto, sup atau mie tanpa adanya campuran sambal bukan?

Istilah sambal dalam kuliner Indonesia merujuk kepada saus pedas, dengan bahan utama cabai yang dilumatkan sehingga keluar kandungan sari cabai dan ditambah dengan bahan-bahan lain seperti garam dan terasi.

Sambal merupakan salah satu unsur khas hidangan Indonesia, yang ditemukan dalam kuliner Asia Selatan dan Asia Timur.

Baca Juga: Jangan Lesu, Pemilik Brand Masih Bisa Survive di Tengah Wabah Corona!

Ada bermacam-macam variasi sambal yang berasal dari berbagai daerah, seperti sambal balado dari Minangkabau, sambal dabu-dabu dari Manado, sambal bajak dari Banten, dan sambal lu'at dari Nusa Tenggara Timur.

Cara membuatnya pun cukup mudah tergantung dari jenisnya, seperti pembuatan sambal balado dibuat dengan cara mengulek cabai dengan bawang, tomat merah atau hijau, garam dan perasan jeruk nipis, kemudian ditumis.

Kini sambal cukup laris dipasaran terutama jenis sambal kemasan, mulai dari tampilan botol hingga kemasan plastik, karena sambal kemasan lebih praktis dan mudah untuk dikonsumsi.

Baca Juga: 4 Tips Mengelola Bisnis Agar Tetap Jalan di Tengah Wabah Covid-19

Seperti disampaikan Pakar Branding Silih Agung Wasesa, bahwa perkembangan bisnis sambal di Indonesia sangat luar biasa.

Hal ini sebabkan karena konsumsi sambal di Indonesia sudah menjadi dominan, bahkan menjadi kebutuhan setiap rumah tangga sebagai campuran masakan.

“kita itukan kecanduan sambal ya, pokoknya kalo di Indonesia apapun masakannya pakai sambel dan sudah dominan sekali. Dan bisnis ini luar biasa, hanya pr kita sekarang yaitu bagaimana bisa cara agar awet dimakan, sekalipun kemasannya sudah bagus karna banyak prilaku pengguna sambal yang habis makan tidak langsung dimasukkan ke kulkas “ ujar Silih kepada SonoraID.

Baca Juga: Saham Terjun Bebas, Berikut Cara Terhindar dari Investasi Bodong

Tingginya permintaan sambal, menjadikan peluang usaha ini cukup menjanjikan bagi pengusaha sambal diberbagai daerah.

Bahkan di kota Makassar, Anda juga bisa menemukan salah satu pelaku usaha sambal ialah ibu Ajeng.

Berawal dari hobi memasak, Ibu Ajeng memulai usaha sambal asap khas Makassar ini. Sambal ini dibuat dengan cara diasap.

Baca Juga: Bisnis Kopi Sumsel Menjanjikan Kok, Asal Anda Lakukan Hal Ini

Prosesnya dimulai dari bahan mentah yang ditumis, lalu diulek dan ditumis ulang sampai mengeluarkan aroma asap dengan pemasakan kurang lebih 5-6 jam.

Dengan pemilihan bahan baku segar yaitu bawang merah, bawang putih, lombok kecil besar dan gula aren, menjadikan ketahanan sambal asap bisa mencapai 3 bulan.

Ciri khas rasa sambal asap ini sangat unik, yaitu sensasi seperti makan ayam bakar atau sate bakar.

“ awalnya hanya sekedar hobi dan saya memulai dari bisnis catring, dari situ saya memulai bisnis sambal kemasan. Proses sambal ini dengan cara diasap, diulenin, yang membutuhkan waktu 5-6 jam. Dan sambal saya ini unik seperti rasa makan ayam goreng atau sate bakar “ ujar Ajeng.

Baca Juga: Kapan Waktu Yang Tepat Mengajukan dan Memiliki Kartu Kredit?

Sambal diyakini sebagai penyedap dan penggugah selera makan, bahkan menjadi santapan favorit untuk menemani lauk di rumah, hal tersebut dibuktikan oleh ibu Ajeng.

Mulanya Ajeng hanya memproduksi 1 kg sambal, karena meningkatnya pemesanan sambal dari pelanggan, kini Ibu Ajeng bisa memproduksi 8-10 kg sambal asap yang tersebar di Bali, Manado, dan Jakarta.

Harga sambal asap kemasan Ibu Ajeng ini, dibandrol mulai dari harga 25 ribu rupiah dengan pilihan isi kemasan 200 ml, 300 ml, setengah kilo dan satu kilo.

Baca Juga: Peluang Bisnis Kopi Aceh Gayo, Seberapa Menjanjikan?

Selain dari mulut ke mulut, ibu Ajeng juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk sambal kemasannya.

“Pertama coba hanya 1 kg, hanya dikasih coba ke teman-teman lalu direspon positif, karna banyak peminatnya saya kembangin dan kini sudah memproduksi 8-10 kg. Dan reseler sambal ini sudah banyak ada di Bali, Manado, dan Jakarta. Kami juga menerima curah  “ ujar Ajeng.

Indonesia sendiri menempati peringkat ke 2 sebagai kuliner terenak di dunia, dan sambal menempati peringkat pertama sebagai campuran makanan dengan rasa pedas.

Munculnya berbagai olahan sambal menjadi daya tarik bagi pecinta makanan pedas.

Fenomena tersebut menjadi celah peluang bagi para pelaku usaha sambal, disamping pembuatannya yang yang tidak sulit, bahan-bahan pembuatan sambal juga mudah ditemukan disupermarket atau di pasar tradisional terdekat.

Jadi apakah anda salah satu pelaku usaha sambal kemasan selanjutnya?

Baca Juga: Kapan Waktu Yang Tepat Mengajukan dan Memiliki Kartu Kredit?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm