Sonora.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa virus corona atau Covid-19 tidak bisa menular melalui udara.

Dalam laporan terbaru WHO menyatakan bahwa Covid-19 menular melalui tetesan (droplet) yang dihasilkan ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.

WHO menyampaikan droplet tidak dapat bertahan di udara karena memiliki berat sehingga dengan cepat jatuh ke lantai atau permukaan.

WHO mengatakan seseorang dapat terinfeksi Covid-19 dengan menghirup virus jika berada dalam jarak 1 meter dari seseorang yang menderita Covid-19 atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut sebelum mencuci tangan.

Baca Juga: Alasan WHO Ubah 'Social Distancing' Jadi 'Physical Distancing'

Menurut WHO, droplet tersebut terlalu berat untuk bisa bertahan di udara sehingga akan langsung jatuh ke lantai atau permukaan sesuatu.

"Anda bisa saja tertular virus jika berada dalam rentang jarak 1 meter dari penderita Covid-19," tulis WHO, dikutip dari Instagramnya pada Senin (30/3/2020).

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

FACT: #COVID19 is NOT airborne. The #coronavirus is mainly transmitted through droplets generated when an infected person coughs, sneezes or speaks. To protect yourself: -keep 1m distance from others -disinfect surfaces frequently -wash/rub your ???? -avoid touching your ????????????

Sebuah kiriman dibagikan oleh World Health Organization (@who) pada 29 Mar 2020 jam 7:28 PDT

WHO mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melindungi diri dari penularan. Dalam himbauannya WHO meminta untuk jaga jarak setidaknya 1 meter dari yang lain dan melakukan desinfeksi permukaan yang sering disentuh.

Selain itu, bersihkan tangan secara teratur dan hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung juga menjadi opsi pencegahan.

Baca Juga: Cegah Virus Corona Meluas, Sejumlah Pasar di Banjarmasin Disemprot Disinfektan

Pernyataan ini dilontarkan untuk mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya kalau Covid-19 bisa bertahan di udara. Dalam pemberitaan CNBC itu, Dr. Maria Van Kerkhove, kepala penyakit baru dan unit zoonosis, menyebut virus itu bisa bertahan di udara sedikit lebih lama ketika melakukan prosedur yang menghasilkan aerosol seperti terjadi di fasilitas perawatan medis.

Namun, yang patut diperhatikan dari pernyataan ini adalah perbedaan aerosol dan airborne. Airborne berarti suatu penyakit bisa menyebar lewat udara.

Sementara aerosol adalah istilah untuk partikel halus hasil penyemprotan cairan dengan tekanan yang dapat bertahan lama di udara.