Heny juga mengisahkan bagaimana akhirnya dirinya bersama 237 WNI lainnya dievakuasi dari Wuhan China.
“Sebelum evakuasi kita stay selama 7 hari, evakuasi bisa dibilang operasi senyap, ini kerjasama antara persatuan pelajar Indonesia tionghoa dan KBRI Cina. Awalnya didata, sukarela tanpa ada paksaan yang mau dievakuasi, awalnya pesimis tapi karena perintah Presiden Jokowi, kami yakin bisa dilakukan,” ucapnya.
Saat sudah tiba di tanah air, Heny menceritakan bagaimana proses karantina di Natuna.
Baca Juga: Lalu Lintas Orang Masuk ke Kalimantan Selatan Resmi Dibatasi
“Kami sampai di Natuna jam 12 siang, ada tenda 14 unit semua pakai ac, TV,semua lengkap, kita makan 3 x sehari, ada juga snack 2 kali sehari, susu, vitamin dan cek kesehatan pagi dan siang. Petugas yang memeriksa pakai masker dan sarung tangan, kami diwajibkan pakai masker terus, bahkan tidur pun harus pakai masker,”
Setelah menjalani proses karantina selama 14 hari akhirnya Heny dan ke -237 WNI lainnya dinyatakan sehat dan boleh pulang ke rumah masing masing, meskipun sudah tidak bersama sama lagi namun dirinya masih tetap berkomunikasi.
“terharu, saat malam perpisahan , tidak menyangka rasa kebangsaan tercipta begitu tinggi. Walaupun berpisah kita tetap berkomunikasi, kita ada grup chat, kalau ada apa apa kita share kesana, “ ucapnya.
Baca Juga: Karena Pandemi Virus Corona, Pesta Kesenian Bali 2020 Batal Digelar