Sonora.ID - Salah satu upaya yang dipercaya cukup ampuh mencegah penyebaran COVID-19 adalah menjaga jarak dengan orang lain.
Jika dulu upaya ini dikenal dengan istilah social distancing, pada tanggal 20 Maret 2020 lalu, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengubah istilahnya menjadi physical distancing.
Dilansir dari Al-Jazeera, ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, WHO mengubah istilah menjadi physical distancing agar orang-orang bisa tetap terhubung satu sama lain tanpa harus berada di ruangan yang sama secara fisik.
Lalu, mengapa kita harus menerapkan physical distancing di tengah pandemi Covid-19 ini?
Baca Juga: Berjemur di Bawah Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona? Ini Jawaban Dokter
Seperti diketahui, virus covid-19 menyebar melalui tetesan pernapasan atau droplets dari orang yang sedang sakit.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga jarak fisik agar tidak terpapar droplet orang lain, meski orang tersebut bisa saja sehat dan tidak positif Covid-19.
"Lebih baik menganggap setiap orang di sekitar kita mengidap Covid-19 walaupun sebenarnya tidak, dan sebaliknya, kita juga harus selalu menganggap diri kita menderita Covid-19 agar lebih berhati-hati terhadap orang-orang sekitar", jelas dokter Santi dari Medical Center Kompas Gramedia.
Menurut dokter Santi, dengan menganggap diri kita sakit, kita akan selalu ingat untuk menjaga jarak dengan orang lain dan selalu menerapkan etika batuk dan bersin agar tidak menularkan ke orang lain.
Baca Juga: Ini Waktu Terbaik untuk Berjemur di Bawah Sinar Matahari Menurut Dokter