Makassar, Sonora.ID - Penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan kembali menemui kendala.
Setelah kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, kini stok larutan khusus untuk melakukan uji swab juga mulai terbatas.
Hal itu menyebabkan, pemeriksaan uji spesimen Covid-19 di laboratorium Makassar menjadi terhambat.
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Kakesdam XIV/Hasanuddin Kolonel Ckm Soni Endro Cahyo Wicaksono mewakili gugus tugas Covid -19 Sulsel pun membenarkannya.
Menurut Soni, sejauh ini alat tes covid masih tersedia. Hanya saja, dalam melakukan tesnya diperlukan larutan untuk mengekstrak virus.
Ia membeberkan saat ini sulit untuk mendapatkan cairan tersebut lantaran pendistribusinya berasal dari Jakarta.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Pengawasan Lalu Lintas Orang di Makassar Semakin Dipeketat
"Pemeriksaan laboratorium untuk mendapat hasil pemeriksaan swab sangat penting dilakukan. Khususnya bagi pasien dalam pemantauan (PDP) untuk mengetahui pasien tersebut positif atau tidak,"ujar Soni
Sementara, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel Husni Thamrin juga tak menampik kondisi yang ada sekarang.
Dirinya mengatakan, mereka yang berstatus PDP ini pada dasarnya harus menjalani pemeriksaan swab di laboratorium.
Tak hanya itu, hasil swab melalui pemeriksaan laboratorium menjadi penentu untuk menetapkan pasien positif sembuh.
"Sesuai protokol pemeriksaan, seorang pasien positif Covid-19 setidaknya harus menjalani dua kali pemeriksaan tes swab. Jika hasilnya negatif dua kali berturut-turut/pasien tersebut dinyatakan sembuh," imbuh Husni.
Husni melanjutkan, dua laboratorium di Makassar untuk uji spesimen Covid-19 memiliki kemampuan pemeriksaan spesimen sebanyak 160 sampel.
Dengan rincian masing-masing 80 sampel per hari yang ditangani di laboratorium Unhas RS Wahidin serta di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar.
Baca Juga: Pemerintah Kota Makassar Gelar Rapid Test Covid-19 Secara Serentak