Sonora.ID - Pemerintah Indonesia tengah giat menggalakan program physical distancing atau menjaga jarak satu sama lain untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Menjaga jarak dengan orang lain tersebut dinilai ampuh untuk mencegah virus mematikan tersebut.
Istilah Physical Distancing ini baru diterapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 20 Maret 2020 lalu setelah sebelumnya memiliki istilah social distancing.
Ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, WHO mengubah istilah menjadi physical distancing agar orang-orang bisa tetap terhubung satu sama lain tanpa harus berada di ruangan yang sama secara fisik.
Baca Juga: Alasan WHO Ubah 'Social Distancing' Jadi 'Physical Distancing'
Melalui sambungan video streming dr. Santi dari Medical Center Kompas Gramedia pun menjelaskan bahwa menjarak fisik disini adalah menjaga jarak tubuh kita dengan orang lain.
“Jadi misalnya antara saya dengan orang di sekitar saya ada jarak, engga berkerumun, engga dempetan. Nah itu yang dinamakan jarak fisik,” jelasnya.
“Secara tubuh fisiknya dikasih jarak, tapi secara hubungan sosial saling silaturahmi dan komunikasi tetap dijalankan melalui media-media lain selain berhadapan langsung dengan jarak satu meter,” tambahnya.
Baca Juga: Amankah Berhubungan Intim Disaat Social Distancing? Ini Jawaban Pakar