Menurut Tri, dalam proses pembuatan itu mereka menggunakan bahan baku berupa plastik mika yang selanjutnya di design sesuai standar medis.
"Kami juga memperhatikan standar dan keamanan produksi face shiled agar tidak berdampak buruk bagi keselamatan tenaga medis yang sedang berjuang mengibati pasien Covid-19,"kata Tri, Kamis (9/4/2020).
Tri menerangkan, proses pembuatan Face Shield memiliki beberapa tahapan yakni, perencanaan design, sistem laser cutting High density polyethylene (HDPE), cutting PP (mika), sterilisasi, quality control, packaging dan selanjutnya distribusi.
Baca Juga: Update Covid-19 Sumsel Hari Ini, 16 Orang Positif, 35 Orang Menunggu Proses
"Total sejauh ini sudah produksi 1.656 face shield insyaallah terus bertambah. Semuanya kami bagikan gratis ke seluruh rumah sakit di Sumsel, ini merupakan penggalangan dari para mahasiswa,"ujarnya.
Dosen Praktek Produksi dan Pemrograman CNC Teknik Mesin Polsri Palembang,Dicky Seprianto menjelaskan, pembuatan Face Shield itu bermula dari kuliah online yang saat ini masih berlangsung.
Kemudian, para mahasiswa tersebut berkonsultasi dengannya untuk membuat APD khusus tenaga medis.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Pasar di Makassar Terapkan Layanan Online
"Setelah diskusi akhirnya kita produksi di Laboratorium Polsri dengan meminta izin ke pihak kampus,"ujar Dicky.
Dicky menjelaskan, awal pembuatan hanya beberapa mahasiswa yang ikut terlibut. Namun, seiring waktu berjalan para mahasiswa lain ikut membantu rekannya dalam memproduksi Face Shield tersebut.
"Sebelum merancang, mereka menyusun pola dengan tukar pendapat ke asosiasi kampus lain yang sudah terlebih dulu produksi seperti ITS dan ITB. Mereka memperhatikan standar penahan droplet atau percikan ludah, membuat pengguna tidak sulit bernapas dengan standar masker N95" jelasnya.
Baca Juga: Update Covid-19 Sumsel Hari Ini, 16 Orang Positif, 35 Orang Menunggu Proses