Bali, Sonora.ID - Di tengah pandemi Covid-19, gula pasir sebagai salah satu dari sembilan kebutuhan pokok tak hanya mengalami kenaikan harga, tetapi juga sudah mulai mengalami penurunan pasokan.
Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disdagprinkop-UMKM) Buleleng terus memantau harga gula pasir di pasaran. Dari hasil pantauan di Pasar Anyar Buleleng dan Pasar Banyuasri, pedagang yang menjual gula pasir rata-rata menjualnya dengan harga kisaran Rp 18.000 hingga 19.000 per kilogram. Harga itu jelas mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan dengan harga di awal tahun yang masih stabil di harga Rp 13-15 ribu per kilogram.
Kepala Disdagprinkop UMKM, Dewa Made Sudiarta menjelaskan harga sembilan bahan pokok yang menjadi kekhawatiran secara nasional adalah ketersediaan pasokan gula pasir. Terlebih Bali sampai saat ini belum dapat memproduksi gula pasir secara mandiri.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkot Makassar Gelar Operasi Pasar
“Kalau bahan pokok lainnya relatif stabil, seperti beras, telur, tepung bahkan daging, yang memang ada pengurangan pasokan di gula pasir, karena produksi selain di Jawa ada juga yang diimpor untuk pemenuhan di Indonesia,” jelasnya.
Ketersediaan gula pasir juga dikhawatirkan akan mengalami kendala terutama dalam masalah distribusi dari luar Bali di tengah dampak Covid-19 ini. Hanya saja ditegaskan Sudiarta pemerintah pusat saat ini tengah berupaya untuk menjaga stabilitas pasokan gula pasir, hingga akhir tahun mendatang. Terutama dalam waktu dekat ini yang segera akan memasuki bulan suci Ramadhan.
Sementara itu, Kadis Sudiarta juga menyarankan kepada masyarakat untuk menggunkaan alternatif penggunaan gula pasir yang dapat diganti dengan gula aren dalam kebutuhan sehari-hari. Apalagi di Buleleng sendiri perajin gula aren cukup banyak yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Bantu Kendalikan Harga Gula, Pemkot Palembang Gelar Operasi Pasar Murah
Sementara itu seorang pedagang di Pasar Banyuasri Gusti Ayu Oka, mengatakan kenaikan harga gula pasir sudah terjadi mulai akhir Januari lalu.
“Kenaikannya mulai Januari, tetapi sedikit demi sedikit sekarang sudah sampai Rp 19 ribu per kilogram,” katanya.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, tak hanya harga beberapa sembako yang naik, tetapi penghasilan pedagang juga mulai seret.