Lonjakan Kasus Covid-19 di Surabaya, Khofifah Akan Koordinasi Ulang Physical Distancing

13 April 2020 15:40 WIB
 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan melakukan evaluasi dan koordinasi ulang bersama jajaran forkopimda setelah adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di Surabaya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan melakukan evaluasi dan koordinasi ulang bersama jajaran forkopimda setelah adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di Surabaya. ( Sonora.ID/Budi Santoso)

Surabaya, Sonora.IDGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan melakukan evaluasi dan koordinasi ulang bersama jajaran forkopimda setelah adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di Surabaya.

Khofifah menyampaikan bahwa perkembangan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur masih terjadi di beberapa kabupaten kota terutama di Surabaya yang melonjak 83 kasus terkonfirmasi positif, sehingga total menjadi 180 kasus.

Ia menyampaikan, dengan perkembangan kasus Covid-19 ini dirinya akan mengevaluasi secara detail sekaligus berkoordinasi bersama  Kapolda dan Pangdam tentang pelaksanaan physical distancing.

"Di Surabaya ini sudah 180 yang positif terkonfirmasi Covid-19. 180 itu bukan angka kecil. Di Surabaya juga ada 502 orang yang PDP, ada 1.360 ODP, 431 orang tanpa gejala dan 4.080 orang dengan risiko. Kami akan evaluasi secara detail dari pelaksanaan physical distancing. Kami akan lakukan koordinasi ulang,” kata Gubernur Khofifah.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Dishub Surabaya Terapkan Protokol Transportasi di Terminal

Perkembagan kasus Covid-19 di Jatim hingga 12 April 2020 diketahui bahwa jumlah orang dalam pemantauan ada 14.092 orang, 1.383 orang pasien dalam pengawasan.

Sementara untuk kasus positif Covid-19 terkonfirmasi ada 386 orang atau bertambah 119 orang. Termasuk ada 4 tambahan pasien terkonversi negatif atau sembuh, sehingga total ada 69 orang sembuh. Ada 3 tambahan kasus meninggal sehingga total menjadi 29 orang.

Hal lain juga disampaikan Gubernur dalam menyikapi para pekerja yang terdampak pandemi covid-19. Mereka diharapkan untuk segera mendaftar program Kartu Prakerja dari pemerintah pusat yang telah dibuka pendaftarannya untuk gelombang pertama.

Para pekerja yang dirumahkan, pekerja yang terkena PHK, maupun para pencari kerja yang terkendala untuk mendaftar mandiri lewat gadget maupun perangkat mandiri, bisa mendapatkan pendampingan dengan mendatangi Posko Pendampingan yang disiapkan di 56 titik layanan.

Baca Juga: Menewaskan 7 Orang, Ini Kronologi Kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur

Khofifah mengatakan bahwa mulai hari ini, (13/04/2020), Pemprov Jawa Timur mulai membuka tempat layanan pendampingan bagi mereka yang ingin mengakses program Kartu Prakerja.

Posko layanan pendampingan bisa diakses di 56 titik, seperti di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Surabaya. Termasuk posko pendampingan di 16 titik UPT Balai Latihan Kerja se Jawa Timur dan di Kantor Dinas Tenaga Kerja pada 38 kabupaten kota se Jawa Timur.

Persyaratan cukup dengan membawa KTP, sudah berusia 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

 
 

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm