Palembang, Sonora.ID - Banyak beredar informasi yang menyebut virus corona tidak akan bertahan lama di bawah terik sinar matahari. Artinya, pada suhu tinggi, virus tersebut akan mati.
Menurut Founder Ladiva Beauty Skin Care dr. Raden Pamudji, Sp.KK (K), berjemur di bawah sinar matahari bukanlah untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus corona, melainkan untuk mematikan virus yang berada di luar tubuh.
“Bukan yang sudah masuk ke dalam. Jadi, itu di luar saja,” ujar dr. Pamudji, saat dihubungi melalui sambungan telpon, Sabtu (11/4/2020).
Dr. Pamudji mengatakan, fungsi berjemur, selain mematikan virus secara langsung yang ada di luar tubuh, juga bisa merangsang tubuh untuk melakukan pembentukan vitamin D yang berguna untuk peningkatan daya tahan tubuh.
Baca Juga: Berjemur di Bawah Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona? Ini Jawaban Dokter
Kadang-kadang, lanjut dr. Pamudji, masyarakat dibuat bingung oleh informasi yang beredar soal kapan waktu yang tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari.
Ada yang ngomongken dari jam 7 sampai jam 10, ada yang jam 11 sampai jam 2 siang,” ucap dr. Pamudji.
Menurut dr. Pamudji, berdasarkan pemahaman di kalangan dokter spesialis kulit, sinar matahari pagi yang baik adalah pkl. 09.00 – 10.00 wib.
“Terlalu banyak kena paparannya, ini juga akan merangsang timbulnya kanker kulit,” ujarnya.
Berjemur di bawah sinar matahari pagi, jelas dr. Pamudji, cukup dilakukan selama 10 menit saja
“Jam 9 ataupun jam 10. Hanya beberapa menit saja, 10 menit, saya kira sudah cukup,” pungkasnya.