Palembang, Sonora.ID - Merebaknya virus corona tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, namun juga sektor ekonomi dan pariwisata di berbagai negara termasuk Indonesia.
Ketua Persatuan Hotel & Restauran (PHRI) Sumsel Herlan Aspiudin mengatakan bahwa akibat wabah corona, tingkat hunian kamar (okupansi) hotel secara nasional turun sebesar 90%, bahkan 1.300 hotel sudah stop beroperasi.
“Alhamdulilah di Sumsel belum banyak baru 11 hotel tutup, dan di Palembang ada 5,” ucapnya.
Imbas tidak beroperasinya hotel, maka banyak karyawan hotel dirumahkan serta diberi cuti di luar tanggungan.
Baca Juga: PHRI Sumsel Tawarkan Solusi Bagi Industri Hotel Ditengah Wabah Corona
“Sudah 500 sd. 600 karyawan sampai sekarang dirumahkan, karena semakin hari semakin berpotensi untuk ditutup hotel yang lain, karena sudah tidak mampu dibiayai, “ ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa untuk mengoperasikan hotel berbintang dibutuhkan biaya operasional yang besar, biaya tersebut tidak akan tertutup jika tamu hotel hanya berjumlah 10 orang saja.
“Biaya energi, karyawan sangat besar, tidak masuk akal bila tetap dijalankan, kecuali hotel hotel non bintang, karena mereka operasionalnya kecil dan masih ada tamu-tamunya karena Cuma seratus ribuan, masih bisa dijangkau, “ ujarnya.
Terkait pendapatan asli daerah (PAD) yang dibebankan kepada PHRI, Herlan mengatakan bahwa dirinya sudah mengajukan surat keberatan kepada Walikota agar mereka bisa membebaskan pajak PB1, PDAM serta PLN.
Baca Juga: Imbas Corona, Tingkat Pengunjung Hotel di Palembang Hanya 25-30%