Selanjutnya dari sisi ekonomi, robot buatan SDM dalam negeri juga mengurangi adanya biaya tinggi untuk menghasilkan nilai ekonomi yang lebih besar.
“Dengan adanya robot ini, tenaga medis bisa mempunyai tenaga lebih dan mengurangi terjadinya penularan,” ujar M.Nuh.
Peluncuran robot RAISA hari ini, Selasa (14/04/2020), di Gedung Pusat Robotika ITS juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak yang sekaligus melakukan uji coba langsung.
Emil mengatakan bahwa robot telayan pasien Covid-19 senilai 100 juta rupiah per unit ini selain canggih juga menarik.
“RAISA ini menarik, selain penampilan interface-nya yang cute, juga bisa menghubungkan pasien dengan perawat yang ada di luar melalui layar,” ungkap Emil.
Baca Juga: Risma Beri Semangat Warga Surabaya yang Lakukan Isolasi Mandiri
Wagub Jatim mengharapkan agar robot RAISA ini dipercepat produksinya, apabila sudah dioperasikan dengan baik di RSUA, diharapkan bisa segera dioperasikan secara massal.
Menurutnya, Pemprov Jatim sudah menyiapkan dana dari APBD yang khusus untuk mengembangkan riset dan teknologi.
Robot pelayan pasien Covid-19 ini dijalankan melalui remote joystick melalui koneksi Wifi dengan spesifikasi baterai 0,85 kWh agar mampu bertahan sekitar 8-10 jam.
Selain itu juga dilengkapi monitor untuk komunikasi dua arah antar tenaga medis dan pasien melalui multimedia dan dapat disterilkan dengan menggunakan disinfektan.
RAISA merupakan gabungan teknologi yang ada pada empat robot milik ITS sebelumnya, yakni robot sepakbola beroda (Iris), robot kapal tanpa awak (Barunastra), robot humanoid (Ichiro) dan robot untuk Kontes Robot Indonesia (KRI).
Robot setinggi 1,5 meter ini dilengkapi dengan empat rak secara bersusun yang bisa membawa banyak barang maksimal 50 kilogram.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Beri Bantuan Makanan pada ODP dan PDP Tiga Kali Sehari