Surabaya, Sonora.ID - Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Satriyo Wibowo mengatakan bahwa dampak wabah Covid-19 turut memberi pengaruh nyata pada aktivitas ekspor dan impor di Jawa Timur selama beberapa bulan ini.
Komoditas peralatan kesehatan terutama masker dan hand sanitizer atau antiseptik pada periode Februari dan Maret tercatat mengalami fluktuasi yang signifikan dari sisi nilai dan pertumbuhan untuk ekspor dan impor.
Satriyo mengatakan bahwa untuk komoditas masker bedah misalnya, selama periode Maret sudah menujukkan tren penurunan ekspor hingga 70,94 persen. Sementara dari sisi impor terjadi kenaikan yang signifikan hingga mencapai 634,50 persen.
Baca Juga: Seorang Pemuda Ditegur karena Tak Pakai Masker: Enggak Tahu Saya Siapa?
Hal ini disampaikan Satriyo seusai press release Berita Resmi Statistik (BRS) tentang Perkembangan Ekspor dan Impor Jawa Timur pada sesi tanya jawab yang dilakukan melalui video conference, Rabu (15/04/2020).
"Untuk masker bedah total impornya pada Maret senilai USD 47.801. Sementara total impor saat Februari bernilai USD 6.508. Jadi naiknya cukup tinggi, tetapi nilainya baru USD 47.000," kata Satriyo.
Ia menduga bahwa kenaikan impor masker selama Maret, selain akibat kelangkaan masker bedah di Jawa Timur, juga terjadi kelangkaan untuk produk yang sama di pasaran dunia, karena semua negara juga membutuhkan.