Dengan adanya kuota tersebut sangat memungkinkan bahwa peserta yang tidak lolos besok bukan karena tidak memenuhi kualifikasi seleksi. Melainkan karena kuota saja sehingga belum dinyatakan lolos.
"Karena ada kuota, yang belum lolos maka akan masuk daftar tunggu. Jadi tidak perlu galau, atau cemas. Karena per dua hari kemarin pendaftar dari Jatim sudah mencapai 62.000," kata Khofifah.
Ia meminta agar seluruh jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi baik dari provinsi maupun kabupaten kota untuk memberikan informasi pada pendaftar. Agar terbangun suasana positif dan mereka yang tidak lolos tidak gusar dan gelisah.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Dishub Surabaya Terapkan Protokol Transportasi di Terminal
"Kami menyampaikan pada semua ASN di lingkungan dinas tenaga ketja untuk menyosialisasikan ini. Agar kita semua bisa membangun suasana yang positif dan agar mereka tidak galau, tidak gelisah. Perlu kita sampaikan bahwa rekrutmen ini tidak berhenti di sini, ada skema waiting list," tegasnya.
Pekerja yang terdampak Covid-19 di Jatim mencapai puluhan ribu.
Hingga tanggal 16 April 2020 saja jumlah orang terdampak di sektor Ketenagakerjaan di Jatim mencapai 38.919 orang.
Dengan rincian 4.229 orang ter-PHK, 28.558 orang dirumahkan termasuk 6.132 orang pekerja migran Indonesia (PMI) juga terdampak.
Baca Juga: Risma Beri Semangat Warga Surabaya yang Lakukan Isolasi Mandiri