Pekerja Migran Indonesia di Bali Dinilai Perlu Pendampingan Psikolog

20 April 2020 11:35 WIB
PMI di Bali dinilai butuh pendampingan psikolog.
PMI di Bali dinilai butuh pendampingan psikolog. ( Freepik.com)

Bali, Sonora.ID - Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kini tinggal di beberapa tempat karantina, khususnya di Gianyar, Bali dinilai memerlukan pendampingan psikolog. Dengan pendampingan, kepercayaan diri para PMI akan terbangun hingga terbebas dari kecemasan hingga tekanan kejiwaan.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra. Dia menilai, pentingnya penyiapan psikolog, bahkan psikiater, karena PMI sempat mendapatkan persolan yang sangan sulit seperti penolakan kedatangan para PMI. Jika tidak disikapi secara bijak, maka kondisi PMI ini bisa berakibat terhadap kejiwaan mereka.

Menurutnya, PMI adalah handalan dari keluarga mereka. Bahkan, para PMI berbulan-bulan di luar negeri, atau bahkan ada yang terombang-ambing di laut karena wabah Corona. Di sisi lain, mereka sangat rindu keluarga atau orang terdekat. Pandemi covid-19 ini menjadikan posisi mereka makin dilematis. 

Baca Juga: Mengenal June Almeida, Orang Pertama Penemu Virus Corona di 1964 Silam

Menurut Bagus Gaga, seperti halnya Covid-19, tekanan kejiwaan itu tentu tak terlihat kasat mata oleh orang lain, bahkan oleh dirinya sendiri. Namun kondisi ini jika dibiarkan tentu akan berdampak kurang baik terhadap kondisi kesehatan mental ke depan.

"Selain psikolog, PMI ini juga perlu terhibur. Tanpa mengabaikan protokol kesehatan Covid-19, temani psikis mereka. Bila perlu, Satgas Covid-19 perlu mendatangkan penyanyi pop Bali ke karantina, misalnya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan penyiapan psikolog hingga hiburan untuk PMI, perlu kajian matang. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan seperti physical distancing (pengaturan jarak pisik). Wisnu Wijaya berharap dengan waktu 14 hari karantina, mudah-mudahan para PMI tidak sampai memerlukan itu.

Bupati Gianyar, I Made ‘Agus’ Mahayastra, selaku Ketua Satgas Covid-19, sependapat dengan usulan Bagus Gaga. Mahayastra mengaku telah menyiapkan SOP (standar operasional prosedur) bagi PMI di karantina. Termasuk penyiapan psikolog, pelatih olah raga, yoga, dan hiburan.

Dia menambahkan terkait hal ini tinggal mencarikan orang-orangnya saja. Mahayastra juga menerangkan hingga saat ini di Kabupaten Gianyar terdapat 138 PMI yang dikarantina di beberapa tempat.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm