“Bu Wali selalu memberikan perhatian itu. Seperti bersurat, mengirimkan berbagai kebutuhan dan pokak itu dibuat sendiri oleh ibu. Kami berusaha semaksimal mungkin agar imun mereka meningkat. Apalagi psikis orang yang diperhatikan itu positif thinking dapat menambah imun,” ungkapnya.
Selain itu, dr. Ponco pun menjelaskan bahwa, selama ini pemkot melakukan test rapid dan tes swab tidak hanya sekali saja.
“Jadi meskipun hasil swab pertama negative, tapi kami ulang kembali tesnya 7-14 hari setelah tes pertama. Dan itu dilakukan semasif mungkin termasuk orang dalam resiko (ODR) dan orang tanpa gejala (OTG),” ujarnya.
Baca Juga: Ajukan Surabaya Raya Berlakukan PSBB, Gubernur Khofifah Kirim Surat ke Menteri Kesehatan
Ia juga menjelaskan bahwa warga yang berstatus sebagai ODR berjumlah 4.297 jiwa. Dari angka tersebut, warga yang telah selesai dipantau mencapai 4.054 jiwa.
Artinya, yang sedang terpantau saat ini jumlahnya 243 jiwa. Sementara itu, jumlah warga yang statusnya sebagai OTG sebanyak 647 orang. Mereka terdiri dari 318 sudah selesai dipantau dengan 14 hari masa inkubasi.
“Tinggal 329 yang sedang dalam pantauan,” ungkapnya.
Baca Juga: Masuk Surabaya, Penumpang Pesawat, Kapal, Kereta Api & Bus, Diimbau Mandi Dulu