“Dimana orang yang selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan menghadapi 11 bulan lainnya dimenghadapi perilaku tawadhu’ atau rendah hati,” ucap Ustad.
Setelah perilakunya yang rendah hati, hikmah diwajibkannya puasa yang kedua adalah Qana’ah.
“Qana’ah ini artinya merasa cukup dengan yang ada, namun tetap berikhtiar terhadap rizki yang memang belum ia dapatkan,” jelasnya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2020 untuk Wilayah Surabaya dan Sekitarnya
Dirinya menegaskan jika perilaku ini bukan berarti manusia bersifat putus asa atau pesimis.
Hikmah yang ketiga adalah Al-wara' atau berhati-hati dalam berbuat untuk manjuhi laranganNya.
Karena pada dasarnya berpuasa bukan hanya menahan lapar dan haus akan tetepi juga menghindari segala keharaman makanan, mata, telinga, perkataan dan perbuatan.
“Karena jika ada orang yang tidak menghindarkan segala keharaman itu maka akan berdampak pada perbuatannya, kepada istrinya bahkan bisa berdampak pada anak-anak dan cucunya.” tutur ustad.
Dan hikmah kewajiban berpuasa yang terakhir adalah sikap makin yakin terhadap Allah SWT, yakin akan kuasanya, rencananya hingga lain-lain.