Palembang, Sonora.ID - Penyebaran virus corona hingga hari ini masih menjadi hal yang mengkhawatirkan semua orang. Berbagai upaya untuk memutus rantai penyebarannya juga telah dilakukan banyak pihak.
Beberapa hari yang lalu, salah satu upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona tersebut telah dilakukan oleh Komunitas Peneliti Peduli Covid-19 (KPPC). Perkumpulan para peneliti asal Sumatera Selatan ini mengklaim telah berhasil mengembangkan vaksin yang berguna sebagai antivirus Covid-19.
Vaksin yang disebut Gula Anti Covid-19 ini sebelumnya sempat mencuri perhatian masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Selatan, hal ini dikarenakan kandungan dari gula tersebut diyakini mampu memecah protein menjadi asam amino, sehingga bisa mempercepat pencegahan dan pengobatan Covid-19.
Bahkan, menurut salah satu peneliti KPPC, Arie Wijaya saat dihubungi Tim Smart Fm Palembang, Jum’at (24/4/2020) kemarin, gula ini tidak hanya mampu mencegah Covid-19, tetapi juga bisa mencegah dan mengobati berbagai virus lain dengan karakteristik yang sama.
Baca Juga: Kabar Baik, Obat Covid-19 dari Plasma Darah Siap Diluncurkan
“Secara ilmiah, satu hal yang harus kita ketahui bahwa Covid-19 ini dilindungi oleh selaput protein dari sekian banyak karakteristiknya, sehingga vaksin ini secara spesifik tidak hanya mampu mengobati Covid-19, tapi lebih umum dari itu,” jelasnya.
Sebagai informasi, kata Arie, antivirus yang pihaknya ciptakan tersebut bukan terbuat dari bahan kimia melainkan berbahan dasar gula murni, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif ke tubuh manusia.
“Gula ini merupakan upgrade dari produk sebelumnya yang berfungsi untuk mengatasi diabetes, namun setelah kita lakukan beberapa formulasi, ditemukanlah Gula Anti Covid-19 ini,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Manado Siapkan Lahan 2 Hektar Untuk Pemakaman Jenazah Covid-19
Adapun, fungsi antivirus tersebut untuk memecah protein dalam tubuh, sehingga tehindar dari Covid-19.
“Jadi protein digunakan Covid-19 untuk membelah atau memperbanyak turunannya dan glukosa adalah energinya,” katanya.
Terkait produksi massal, lanjut Arie, saat ini pihaknya baru mampu memproduksi sebanyak 15 ribu sachet, mengingat tempat produksinya saat ini berada diluar Sumatera Selatan.
“Sementara ini kita belum bisa memproduksi vaksin dalam jumlah yang banyak, karena pabriknya yang berada diluar daerah dan untuk saat ini kita masih memprioritaskan vaksin ini untuk pasien positif corona saja,” tutupnya.