Banjarmasin, Sonora.ID - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Banjarmasin dinilai belum matang, terutama terhadap dampak sosial yang dirasakan masyarakat.
Seperti bantuan sosial yang baru dibagikan oleh pemerintah kota pada hari keempat penerapannya misalnya.
Dituturkan Muhammad Yani Helmi, Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan, kesiapan di lapangan masih sangat kurang kendati dari segi administrasi sudah dilengkapi.
Baca Juga: Sejumlah Sekolah di Banjarmasin Disulap Jadi Tempat Karantina ODP
Terutama untuk kemampuan pemerintah dalam mengatasi warga terdampak penerapan PSBB yang mencapai 20 ribu jiwa masyarakat tergolong miskin.
Dirinya mengungkapkan dari hasil monitoring ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Banjarmasin pekan lalu sebelum penerapan PSBB, pemerintah kota rupanya hanya mampu menyalurkan bantuan untuk 5 ribu warga Banjarmasin.
“Artinya ada 15 ribu jiwa yang tidak tercover bantuan dari pemerintah kota dan mengharapkan bantuan dari pemerintah provinsi,” tuturnya.
Yani menambahkan, penerapan PSBB sudah seharusnya memperhatikan dampak sosial yang sangat dirasakan masyarakat.
Baca Juga: Selama PSBB, Pasar Sejumput Dan Dadakan di Banjarmasin Dilarang Buka