Surabaya, Sonora.ID - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 memberi dampak penurunan mulai tingkat konsumsi, transportasi, pariwisata hingga hunian hotel bintang.
Hal ini disampaikan pada acara Berita Resmi Statistik (BRS) dalam press conference yang dilakukan melalui video conferance (zoom) bersama para stakeholder dan media sebagai upaya physical distancing dan PSBB selama wabah Covid-19, Senin (04/05/2020).
Indeks harga konsumen (IHK) Jawa Timur selama April 2020 mengalami inflasi negatif atau deflasi hingga 0,12 persen. Penurunan harga pada kelompok pengeluaran seperti makanan, minuman dan tembakau mencapai 0,52 persen. Sementara pada kelompok transportasi juga turun sebesar 1,02 persen.Penurunan harga tersebut menjadi penyebab terjadinya deflasi di Jatim selama April.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ikuti KTT Gerakan Non-Blok Secara Virtual Bahas Penanganan Covid-19
"Diperkirakan terjadi karena permintaan yang cenderung menurun drastis dimasa pandemi covid-19. Masyarakat membatasi konsumsi, baik karena pembatasan social distancing maupun karena menurunya daya beli. Disamping itu pengendalian harga dengan menjaga stok," kata Dadang.
Ia mengatakan, perkembangan IHK di jatim pada April 2020 secara umum menunjukkan penurunan dibandingakan bulan Maret 2020. Penyebab lain dari penurunan ini juga karena pengendalian harga untuk menjaga stok atau persediaan. Selain penurunan konsumsi, dampak Covid-19 juga berdampak pada sektor transportasi.
"Pada jasa angkutan juga mengalami tekanan luar biasa. Harga tiket maskapai penerbangan, penumpang terjun bebas pada dua-tiga bulan terakhir. Bahkan pada saat yang seharusnya diharapkan peak season, justru secara resmi penerbangan komersial dihentikan," ungkap Dadang.