Untuk metode penyaluran pun, PT Pos Indonesia membagi menjadi tiga metode. Pertama, mendatangi langsung penerima bantuan, kedua memanggil penerima di kantor pos terdekat, ketiga disalurkan melalui komunitas.
"Ada tiga metode yang kita terapkan. Yang pertama, diantara langsung kepada si penerima. Yang kedua, datang ke kantor pos, kita panggil setiap jam, kita atur supaya tidak terlalu padat. Yang ketiga, melalui komunitas. Komunitas ini pun tetap mengacu kepada protokoler," jelasnya.
Untuk tetap menjaga kesehatan saat pendemi Covid-19 ini, PT Pos Indonesia juga menyediakan APD lengkap untuk seluruh karyawan yang bertugas menyalurkan bantuan tersebut.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Makassar Sarankan Pakai Dana BOS untuk Beli Kuota
"Semua kami sediakan seragam APD, termasuk hand sanitizer, sarung tangan juga harus disiapkan semua oleh perusahaan," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengaku, kerjasama dan koordinasi yang baik diyakininya akan meringankan pekerjaan masing-masing. Ia sangat bersyukur dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk PT Pos Indonesia yang menggerakkan 90 persen karyawannya untuk menyalurkan bantuan di tengah pendemi Covid-19 ini.
"Saya terus terang sangat bersyukur, inilah yang kita sebutkan kolaborasi. Jadi Sulsel ini merasa terbantu sekali dengan donasi berbagai pihak dari organisasi kemasyarakatan, dari BUMD, BUMN," tuturnya.
Baca Juga: Perpanjangan PSBB di Makassar, Rencanakan Pembangunan Social Engineering
Bantuan ini dianggapnya sangat membantu APBD Pemprov Sulsel, karena sejauh ini APBD yang disiapkan sebesar Rp 500 miliar baru terpakai dibawah Rp 100 miliar.
"Jujur kita sangat terbantu APBD kita di saat sulit seperti ini. APBD bisa kita hemat karena ada donasi dari berbagai pihak," tutupnya. *Dian Megawati