Pemotongan anggaran dengan besaran tersebut tentu memunculkan kekhawatiran apakah nantinya akan tetap dapat mencukupi kebutuhan masyarakat pasca pandemi berakhir atau tidak.
“Perlu dipikirkan bahwa pasca CoVID-19 yang perlu diperhatikan adalah sektor pangan,” ungkapnya.
Pihaknya juga sudah mulai memikirkan sejumlah langkah agar sektor pangan tetap aman selama dan setelah pandemi berakhir.
Ia juga sudah menyampaikan kepada Badan Keuangan Daerah (Bakueda) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), bahwa tidak menutup kemungkinan ada alokasi dari pemerintah pusat melalui dana APBN untuk membantu sektor pangan.
Baca Juga: Reses di Batola, Hasanuddin Murad Terapkan Protokol Pencegahan Covid-19
Penanggulangan ekonomi dinilainya juga harus menjadi perhatian pemerintah agar ke depannya roda perekonomian dapat kembali bangkit dan masyarakat tidak menjadi korban.
Ketersediaan bahan pangan memang menjadi sorotan banyak pihak, terutama setelah berakhirnya pandemi.
Meseki bahan pangan seperti beras, jagung dan kacang-kacangan, saat ini diklaim masih mencukupi kebutuhan masyarakat di Kalimantan Selatan hingga 2 hingga 3 bulan ke depan.
Namun muncul kekhawatiran, apabila pandemi tidak segera berakhir tentunya akan ada dampak sangat besar bagi kecukupan pangan di provinsi ini.