Sonora.ID - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual komite stablitias sistem keuangan atau KSSK mengatakan, dalam periode Januari hingga Maret 2020, tercatat arus modal yang keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 145,28 triliun.
Menurut Sri Mulyani, arus modal keluar pada periode tersebut 2 kali lipat lebih besar dari jika dibandingkan dengan arus modal keluar pada krisis keuangan di tahun 2008 dan taper tantrum pada 2013.
Yang mana capital outflow pada krisis keuangan global tahun 2008 sebesar Rp 69,9 triliun dan outflow pada taper tantrum 2013 sebesar Rp 36 triliun.
Baca Juga: Segera Cair, Berikut Besaran THR untuk PNS di Lebaran Tahun Ini
Keluarnya arus modal dari pasar keuangan Indonesia ini disebabkan oleh kepanikan atau kecemasan investor akibat ketidakpastian ekonomi ditengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, para investor menarik modalnya dan lebih memilih aset yang lebih aman.
Dan jika dilihat dari indeks volatilitas, akibat pandemi Covid-19, tingkat kepanikan atau tingkat kecemasan investor saham mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Begitu juga dengan indeks kepercayaan konsumen dan bisnis global, mengalami penurunan yang tajam/ melebihi tingkat penurunan pada saat krisis keuangan global tahun 2008.
Baca Juga: Pemerintah Akan Berikan Keringanan Kredit Untuk Debitur UMKM Terdampak Covid-19
"Dalam periode januari hingga maret saja, arus modal yang keluar dari pasar keuangan indonesia mencapai, 145,28 triliun rupiah. Arus modal tersebut jauh lebih besar dibandingkan pada periode krisis keuangan tahun 2008, dan juga tentu dari taper tantrum 2013. 2 episode ini juga dicirikan terjadinya capital outflow dari emerging market ke luar." Ujar Sri Mulyani.
Lebih lanjut, menurut Sri Mulyani, arus modal keluar yang sangat masif ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun terjadi juga di negara-negara berkembang lainnya.
Pandemi Covid-19 ini juga telah menyebabkan gangguan dalam stabilitas sistem keuangan, baik itu dari sisi permintaan seperti konsumsi, investasi , dan ekspor impor, maupun dari sisi pasokan seperti produksi di berbagai sektor.