Makassar, Sonora.ID - Perum Damri Makassar menghentikan operasional moda transportasi massal bus rapid transit (BRT) hingga waktu yang belum ditentukan.
Manager Usaha Damri Cabang Makassar Misran Hakim mengatakan, penghentian operasional BRT tersebut lantaran biaya operasional yang terus membengkak, sementara pihaknya terus mengalami kerugian.
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab meruginya BRT, antara lain hadirnya transportasi online serta mewabahnya virus corona.
Baca Juga: 54 Milyar Dana Jaring Pengaman Sosial Dialokasikan Pemkot Palembang
"Biaya operasional BRT setiap hari sebesar 600 ribu, sementara pemasukan nol," ujar Misran.
Misran menuturkan, sebelumnya Perum Damri sempat menjalankan BRT namun hanya di satu koridor. Akan tetapi, dirinya mengakui bahwa pelayanan BRT tersebut tidak maksimal.
"Satu koridor beroperasi di jalan AP Pettarani, tapi karena adanya proyek jalan tol layang jadinya tidak maksimal," keluhnya.
Baca Juga: Imported Case, 1 Orang Dinyatakan Positif Covid-19 di Denpasar
Saat ini, lanjut Misran, pihaknya masih menunggu bantuan subsidi baik dari pusat maupun pemerintah provinsi untuk melanjutkan jalannya BRT.