Bali, Sonora.ID - Berbagai kebijakan dan bantuan telah dilakukan oleh pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi virus corona Covid-19 dari segi faktor ekonomi.
Terkait dengan adanya rencana oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk memberikan bantuan stimulus bagi pelaku usaha informal, Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah mulai melakukan pendataan terhadap pelaku usaha di ketiga sektor tersebut.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan pada UMKM yang terdampak, khususnya sektor informal. Baik itu, pekerja harian lepas, buruh, nelayan, warung dan sebagainya, akan dilakukan pendataan.
Tak hanya dari ketiga sektor tersebut, koperasi yang terdampak juga turut menjadi sasaran pendataan untuk mendapatkan bantuan atau stimulus dari Provinsi.
Sampai saat ini, menurut Erwin Suryadarma, memang sektor UMKM dan koperasi mengalami penurunan akibat kondisi ekonomi yang melemah.
Baca Juga: Daya Tampung SMA/SMK di Bali pada PPDB 2020 Melebihi Jumlah Lulusan SMP di Bali
Namun, belum ada laporan mengenai koperasi yang berhenti beroperasi secara total.
“Kalau koperasi, laporan tidak ada. Karena koperasi itu kan memang harus berputar. Kan ada yang meminjam, ada yang punya kredit, tetap dia berputar. Cuma kan putarannya tidak seperti suasana normal,” terangnya.
Selain itu, Erwin Suryadarma juga menjelaskan bahwa pola transaksi yang kini tengah berjalan di antara pelaku UMKM dan pembeli juga telah berubah menjadi transaksi yang dilakukan secara daring sehingga antara penjual dan pembeli tidak harus bertemu langsung.
Hal tersebut juga untuk mematuhi protokol kesehatan penanganan penyebaran virus corona (covid-19) agar tidak semakin meluas.
Sementara itu, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menegah Kota Denpasar juga menanggapi secara positif berkembangnya industri rumahan oleh masyarakat yang dirumahkan.
Menurut Erwin Suryadarma, ini merupakan salah satu dampak positif situasi saat ini yang mendorong masyarakat untuk berwirausaha.
Di Denpasar sendiri, tercatat tingkat wirausaha masyarakatnya yaitu sebesar 37%.
“Ini yang akan kita bantu untuk progressnya. Kami sudah program ke depan, memang kita nanti akan memberikan pelatihan kepada mereka itu seandainya berakhir Covid ini dan kita recovery, ini yang akan kita bantu untuk menjadi wirausaha-wirausaha mandiri,” Jelasnya.
Baca Juga: Pemrov Bali Dapat Bantuan 150 Paket Sembako dari BNI Kantor Wilayah Denpasar